Jumat, 11 Januari 2013

RPP SENI BUDAYA


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah                                   : SMP Negeri 1 Moyo Hulu
Mata Pelajaran                        : Seni Budaya ( Seni Rupa )
Kelas / Semester                      : VII (Tujuh ) / 2 ( Dua )
Pertemuan                               : 1 ( Satu )
Alokasi Waktu                        : 2 X 40 menit
Standar Kompetensi               : 9. Mengapresiasi Karya Seni Rupa
Kompetensi Dasar                   : 9.1 Mengidentifikasi Karya Seni Rupa Terapan Daerah Setempat.
Indikator:
1.       Menguraikan maksud dari Karya Seni Rupa Terapan Daerah Sumbawa.
2.      Mengidentifikasi jenis Karya Seni Rupa Terapan daerah Sumbawa.
3.      Menyebutkan Alat dan Bahan dalam pembuatan Karya Seni Rupa Terapan daerah Sumbawa.
4.      Menyebutkan 5 buah bagian dari alat tenun tradisional Sumbawa.
5.      Menguraikan Fungsi dari Kre Alang.
A.     Tujuan Pembelajaran.
1.      Melalui bimbingan dari guru, siswa mampu menguraikan maksud dari Karya Seni Rupa Terapan Daerah Sumbawa, yang dilakukan dengan Tekun, teliti dan dengan rasa penuh tanggung jawab dalam mengurai maksud tersebut.
2.      Dengan penjelasan yang diberikan oleh guru terlebih dahulu, siswa mampu mencari/ mengidentifikasi dari jenis jenis karya sei rupa terapan daerah Simbawa, yang dilakukan dengan rasa tanggung jawab tekun dan teliti.
3.      Melalui bimbingan dari guru, siswa mampu menyebutkan alat dan bahan yang digunakan dalam pemnciptaan karya seni rupa terapan daerah Sumbawa, yang dilakukan dengan rasa tanggung jawab, percaya diri dan tekun.
4.      Melalui bimbingan guru, dengan tekun siswa mencari dan menemukan nama bagian bagian dari alat tenun tradisional dari daerah Sumbawa.
5.      Dengan bimbingan guru, siswa dapat mencari fungsi dari Kre Alang yang dilakukan dengan rasa tanggung jawab.

B.     Materi Pembelajaran.
1.      Batasan tentang karya seni rupa terapan daerah Sumbawa.
2.      Jenis jenis karya seni rupa terapan daerah Sumbawa.
3.      Alat dan bahan yang digunakan dalam penciptaan karya seni rupa terapan daerah Sumbawa.
4.      Alat tenun tradisional Sumbawa dan bagian dan bagian bagiannya.
5.      Fungsi Kre Alang dalam masyarakat Sumbawa.
C.     Metode Pembelajaran
1.      Penugasan.
2.      Tanya Jawab.





D.    Langkah langkah Pembelajaran
1.      Kegiatan Pendahuluan         : 10 menit
a.       Membuka pelajaran dengan berdoa bersama.
b.      Menanyakan siswa yang tidak hadir, dan memberi harapan untuk bisa hadir dalam pertemuan berikutnya.
c.       Memberi pertanyaan kepada siswa terkait dengan materi yang akan disajikan dengan mencari contoh yang ada dalam kehidupan seharian dilingkungan sekitar siswa.
2.      Kegiatan Inti                          : 60 menit
Eksplorasi.
a.       Siswa melihat tayangan jenis jenis karya seni rupa terapan daerah Sumbawa melalui LCD.
b.      Dengan bimbingan guru, siswa mencari dan menemukan batasan dari Karya seni rupa terapan daerah setempat.
c.       Guru memberi pertanyaan kepada siswa tenyang karya seni rupa daerah Sumbawa, sambil memberi motivasi agar siswa berani mengutarakan pendapatnya.
d.      Memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya seputar materi yang disampaikan sambil terus memberi motivasi dan hadiah pada siswa yang berani mengajukan pertanyaan.
Elaborasi
a.       Memfasilitasi siswa untuk melakukan diskusi dengan teman sebangku dalam mencari informasi tentang seni rupa terapan daerah Sumbawa.
b.      Memfasilitasi siswa untuk dapat mendiskripsikan pemikiranya dan dapat mengungkapkan pemikiranya didepan teman sekelasnya
Konfirmasi
a.       Memberi penguatan pada siswa dengan memberi pujian ataupun hadiah.
b.      Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi yang dilakukan oleh siswa.
3.      Kegiatan Penutup     : 10 menit
a.       Memberi pertanyaan pada siswa terhadap materi yang disajikan.
b.      Membuat simpulan bersama siswa terhadap materi yang disajikan.
c.       Memberikan tugas rumah pada siswa.

E.     Sumber Belajar
1.      Buku Seni Budaya Kelas VII, Penerbit Erlangga Jakarta.
2.      Gambar Karya seni rupa terapan daerah Sumbawa yang ditayangkan melalui LCD.

F.     Penilaian
a.       Teknik Penilaian    : Tes Tulis
b.      Instrumen Penilaian.
No
SK / KD
Indikator
Soal Kelas
Bobot Soal
Skor
1
9. Mengapresiasi Karya Seni Rupa /Mengidentifikasi Karya Seni Rupa Terapan Daerah.
1, Menguraikan maksud dari Karya Seni Rupa Terapan Daerah Sumbawa.

2, Menyebutkan 5 buah Karya Seni Rupa Terapan dari daerah Sumbawa.

3, Menyebutkan 5 buah bahan yang digunakan dalam menciptakan Karya Seni Rupa Terapan dari daerah Sumbawa.

4, Menyebutkan 5 nama dalam alat tenun tradisional Sumbawa.

5, Menguraikan Fungsi dari Kre Alang

VII/2
30



10



10




20


30
4



5



5




5


5
Instrumen Penilaian
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1.      Berilah uraian ! Apa yang dimaksud dengan Karya Seni Rupa Terapan Daerah Sumbawa.
2.      Sebutkan 5 buah Karya Seni Rupa Terapan Dari daerah Sumbawa!
3.      Sebutkan 5 buah bahan yang biasa digunakan dalam menciptakan Karya Seni Rupa Terapan dari daerah Sumbawa.!
4.      Sebutkan 5 buah bagian nama dari alat tenun tradisional dari daerah Sumbawa.
5.      Berikan penjelasan tentang fungsi dari Kre Alang dalam Pakaian adat masyarakat Sumbawa!

Teknik penentuan penilaian:

1.      NA,Aspek  

2.      Nilai Akir = NA1+NA2+NA3+NA4+NA5





Kepala
SMP Negeri 1 Moyo Hulu




SYAHMID, S.Pd.
NIP, 19650503 198803 1 030
Semamung, 24 Desember 2012
Guru Mata Pelajaran Seni Budaya




HARI PURNOMO,S.Pd.
NIP,19660803 199003 1 014






KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENSEKORAN

Mata Pelajaran            : Seni Budaya
Kelas/Semester            : VII/2
Kompetensi Dasar       : Mengidentifikasi Karya Seni Rupa Terapan Daerah
Tahun Pelajaran           : 2012/2013
A.    Kunci Jawaban
No
Kunci Jawaban/Kata Kunci
Skor
Bobot
Na,Soal
1
Yang dimaksud dengan Karya Seni Rupa Terapan Daerah Sumbawa adalah:
Suatu hasil cipta karya seni rupa.........................................
Yang dibuat dengan mengutamakan segi fungsi....................
Selain juga dinikmati nilai estetisnya..................................
Yang berasal dari daerah Sumbawa....................................

(4 )

1
1
1
1
30





4
2
Yang termasuk 5 buah karya Seni Rupa terapan dari daerah Sumbawa
1.      Tudung Saji...........................................................
2.      Kre Alang..............................................................
3.      Sapu.....................................................................
4.      Ampat..................................................................
5.      Serunai.................................................................

( 5 )

1
1
1
1
1
10
5
3
5 buah bahan yang bisa digunakan dalam menciptakan karya seni rupa terapan daerah Sumbawa.
1.      Daun Lontar..........................................................
2.      Bambu / Bulu........................................................
3.      Benang.................................................................
4.      Kayu....................................................................
5.      Besi......................................................................

( 5 )

1
1
1
1
1
10
5
4
Yang termasuk 5 bagian dari alat tenun tradisional dari daerah Sumbawa adalah :
1.      Belida
2.      Apit
3.      Sisir / Sisir Sesek
4.      Tane’
5.      Kelos./Kelok

( 5 )
20
5
5
Fungsi dari Kre Alang dalam Pakaian adat Sumbawa adalah :
1.      Sebagai lambag ciri khas pakaian adat orang laki laki pada masyarakat Sumbawa......................................
2.      Sebagai Lambang Kebangsawanan bagi orang Sumbawa...............................................................
3.      Sebagai lambag kejantanan.......................................
4.      Sebagai lambang tingkat strata sosial masyarakat Sumbawa..............................................................
5.      Pelengkap busana adat pada masyarakat Sumbawa..

( 5 )

1

1
1

1
1
30
5

Jumlah
29
100
29

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MELUKIS DASAR, DENGAN PENERAPAN METODE MODIFIKASI MODEL DAN PEMBERIAN MOTIVASI YANG INTENS PADA SISWA KELAS IX/A, DI SMP NEGERI 1 MOYO HULU, SUMBAWA TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012

 
BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan  oleh manusia, dengan tujuan untuk mengembangkan kemampuan dan meningkatkan kualitas manusia.Kaitannya dengan pembelajaran Seni Budaya, kususnya Seni Rupa, idealnya di setiap Sekolah harus lengkap segala fasilitas yang dibutuhkan atau setidaknya sama dengan mata pelajaran lain, yang diajarkan pada satuan pendidikan.sehingga siswapun akan memandang sama, atau akan memperlakukan sama, antara pelajaran Seni Budaya dengan mata pelajaran lainnya.
Fakta yang ada dilapangan saat ini, minat siswa untuk belajar Seni Budaya, kususnya Seni Rupa, menurut pengamatan penulis, saat ini masih sangat kurang. Hal ini dibuktikan disetiap pemberian tugas pada mata pelajaran Seni Budaya kusunya Seni Rupa, siswa selalu ada masalah, yang menjadi alasan klasik adalah lupa membawa peralatan menggambar.Kemudian disetiap pengumpulan tugas, selalu ada siswa yang tidak bisa mengumpulkan tugasnya tepat waktu.
Rendahnya kualitas pembelajaran disuatu Sekolah, tegantung pada kemampuan guru dalam mengolah kegiatan pembelajaran dikelas.Kemampuan dan kemauan dari guru untuk dapat berinovasi dan menyelipkan hal hal yang menarik dalam proses pembelajaran, akan membangkitkan Motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran tersebut, yang dampak nantinya juga akan tercapai tujuan dari pembelajaran yang diharapkan.  
Demikian juga yang dialami oleh SMP Negeri 1 Moyo Hulu.Motivasi  belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran Seni Budaya, kususnya Seni Rupa masih sangat kurang. Yang penyebabnya adalah:
1.      Kurang tepatnya metode yang digunakan oleh guru.
2.      Guru Kurang dapat Memberi motivasi pada siswa,
3.      Kepedulian orang tua dalam mendorong anaknya untuk giat belajar
4.      Kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran.
Oleh karena itu, penulis sebagai guru mata pelajaran Seni Budaya, Kususnya Seni Rupa, mencoba menerapkan setrategi dan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakeristik pada mata pelajaran Seni Budaya kusunya Seni Rupa, yaitu penerapan Metode Modifikasi Model yang cocok untuk melaksanakan proses pembelajaran melukis bagi pemula. Dengan penerapan metode Modifikasi ini penulis berasumsi akan terdapat perubahan sikap dan perilaku anak dalam meningkatkan kemauan untuk mengikuti pembelajaran Seni Budaya, kususnya Seni Rupa.
Untuk itu penulis berusaha melakukan penelitian terhadap siswa kelas IX/A pada SMP Negeri 1 Moyo Hulu dengan asumsi, karena pada kelas tersebut kemampuan siswanya agak berbeda dengan dua kelas lainnya, kemudian tingkat kenakalan siswa cukup tinggi, dan motivasi belajarnya juga kurang sesuai dengan harapan. Dan pada kelas ini siswanya mempunyai karakteristik yang agak unik, sehingga menarik penulis untuk dapat mengetahui lebih jauh tentang sejauh mana kemampuan siswa pada kelas tersebut, dan membuat penasaran untuk penerapan metode tertentu guna untuk mengangkat prestasi siswa di kelas tersebu.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka penulis melakukan Penelitian Tindakan Kelas, dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar siswa dalam Melukis Dasar Dengan penerapan metode Modifikasi Model dan Pemberian Motivasi yang Intens, Pada Siswa Kelas IX/A,  Di SMP Negeri 1 Moyo Hulu, Sumbawa Tahun Pelajaran 2011 / 2012 “

B.     Identifikasi Masalah
Berdasar dari Latar Belakang Masalah tersebut diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1.      Kurang tepatnya metode mengajar yang digunakan oleh guru.
2.      Guru kurang dapat Memberi motivasi pada siswa,untuk dapat lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.
3.      Rendahnya tingkat kesadaran orang tua dalam mendorong anaknya untuk belajar.
4.      Kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran.

C.    Rumusan Masalah
Dari hasil Identifikasi Masalah tersebut diatas, maka permasalahan dalam Penelitian ini, dapat dirumuskan sebagai berikut :
“Bagaimana upaya guru dalam Meningkatkan hasil belajar siswa dalam melukis Dasar dengan penerapan metode Modifikasi Model,dan pemberian Motivasi yang Intens Pada siswa Kelas IX/A, di SMP Negeri 1 Moyo Hulu, Pada tahun pelajaran 2011 / 2012”

D.    Tujuan Penelitian.
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahuai hal hal  yang menyangkut adanya perubahan perilaku guru dan siswa hal hal tersebut adalah:      
Adanya peningkatan hasil belajar siswa dalam melukis dasar, dengan penerapan metode Modifikasi Model,dan pemberian Motivasi yang Intens, pada siswa kelas IX/A, di SMP Negeri 1 Moyo Hulu Tahun Pelajaran 2011 / 2012
E.     Manfaat Penlitian.
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Bagi guru
Untuk meningkatkan prestasi kerja dan sebagi umpan balik untuk dapat introspeksi diri, dalam mengembangkan dan meningkatkan pembelajaran Seni Budaya, Serta sebagai bahan referensi dalam peningkatan kualitas guru untuk mengembangkan diri dalam hal penulisan karya ilmiah.
2.      Bagi Siswa
Sebagai sarana dalam peningkatan kemauan, kemampuan dan kreatifitas, serta peningkatan prestasi belajar mata pelajaran seni budaya.
3.      Bagi Sekolah
Sebagai masukan dalam pengembangan pembelajaran mata pelajaran Seni Budaya di SMP Negeri 1 Moyo Hulu pada masa yang akan datang.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.    Hasil Belajar Siswa
Pengertian Belajar adalah suatu proses, sedangkan hasil belajar adalah hasil dari proses tersebut.Dalam era yang serba canggih ini belajar merupakan kewajiban bagi setiap orang baik itu anak anak, remaja maupun orang dewasa, dalam dunia pendidikan dikenal dengan istilah Long Live Education. Yang maksudya adalah pendidikan dilakukan seumur hidup.Menurut Logan,dkk(dalam Sujana,1988) belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan latihan.Senada dengan hal tersebut, Winkel,(1997:231) berpendapat bahwa ,belajar pada manusia dapat dirumuskan sebagai suatu aktifitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan perubahan dalam pengetahuan, dan nilai sikap.Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas.Sujana(1988) berpendapat bahwa: belajar merupakan suatu proses perubahan dari belum mampu menjadi mampu dan terjadi dalam waktu tertentu.
Belajar dikatakan berhasil jika terjadi perubahan tingkah laku.namun tidak semua perubahan perilaku dapat dikatakan hasil belajar.Karena perubahan tingkah laku akibat dari belajar mempunyai ciri ciri yang khas. Sujana ( 2005:198)antara lain:
a.      Perubahan Intensional
Perubahan dalam proses belajar adalah karena pengalaman atau praktek yang dilakukan secara sengaja dan disadari.Pada ciri ini siswa menyadari bahwa ada perubahan dalam dirinya.seperti penambahan pengetahuan, kebiasaan dan ketrampilan.
b.      Perubahan Positif dan Aktif
Dikatakan Positif berarti perubahan tersebut baik dan bermanfaat bagi kehidupan serta sesuai dengan harapan karena memperoleh sesuatu yang baru, yang lebih baik dari sebelumnya.Sedangkan aktif artinya perubahan tersebut terjadi karena adanya usaha dari siswa yang bersangkutan.
c.       Perubahan Efektif dan Fungsional.
Perubahan dikatakan Efektif apabila membawa dampak  dan manfaat tertentu bagi siswa.Sedangkan perubahan yang fungsional adalah perubahan dalam diri siswa tersebut relatif menetap dan apabila dibutuhkan perubahan tersebut dapat direproduksi dan dimanfaatkan lagi.
Berdasar dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan siswa untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, secara sengajadisadari, dan perubahan tersebut relatif menetap serta membawa pengaruh dan manfaat yang positif bagi siswa dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

B.     Motivasi Belajar
Motivasi merupakan hasrat atau kehendak yang ada pada diri manusia yang dibawa secara naluriah dalam mencapai sesuatu yang diinginkan. 
James O. Whittaker memberikan sebuah definisi tentang motivasi sebagai kondisi kondisi atau keadaan yang mengaktifkan atau memberi dorongan kepada makhluk, untuk bertingkah laku dalam mencapai tujuan.tertentu..
Frederick J. Mc Donald mengatakan bahwa motivasi adalah perubahan energi (tenaga) di dalam diri  seseorang yang ditandai oleh dorongan afektif (perasaan) dan reaksi mencapai tujuan. Perubahan energi dalam diri seseorang itu berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik
.Dalam A.M. Sardiman (2005:75) motivasi belajar dapat juga diartikan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelak perasaan tidak suka itu.Menurut Siti Sumarni (2005), Thomas L. Good dan Jere B. Braphy (1986) mendefinisikan motivasi sebagai suatu energi penggerak dan pengarah, yang dapat memperkuat dan mendorong seseorang untuk bertingkah laku. Ini berarti perbuatan seseorang tergantung motivasi yang mendasarinya.
Motivasi adalah sesuatu yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas. Masih dalam artikel Siti Sumarni (2005), motivasi secara harafiah yaitu sebagai dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar, untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Sedangkan secara psikologi, berarti usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya, atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. (KBBI, 2001:756).Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik).Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya.. Kajian tentang motivasi telah sejak lama memiliki daya tarik tersendiri bagi kalangan pendidik, manajer, dan peneliti, terutama dikaitkan dengan kepentingan upaya pencapaian kinerja (prestasi) seseorang. Dalam konteks studi psikologi, Abin Syamsuddin Makmun (2003) mengemukakan bahwa untuk memahami motivasi individu dapat dilihat dari beberapa indikator, diantaranya: (1) durasi kegiatan; (2) frekuensi kegiatan; (3) persistensi pada kegiatan; (4) ketabahan, keuletan dan kemampuan dalam mengahadapi rintangan dan kesulitan; (5) devosi dan pengorbanan untuk mencapai tujuan; (6) tingkat aspirasi yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan; (7) tingkat kualifikasi prestasi atau produk (out put) yang dicapai dari kegiatan yang dilakukan; (8) arah sikap terhadap sasaran kegiatan. Dari beberapa pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian motivasi adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar dengan menciptakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek itu dapat tercapai.Motivasi  secara garis besar dibagi 2 yaitu :
1.      Motivasi Intrinsik
Adalah dorongan untuk melakukan sesuatu yang berasal dari diri individu itu sendiri. Dikatakan motivasi intrinsik apabila seorang siswa termotivasi untuk belajar semata-mata untuk menguasai ilmu pengetahuan bukan karena motif lain seperti pujian, nilai yang tinggi, atau hadiah. Motivasi itu muncul karena ia merasa membutuhkan sesuatu dari apa yang ia pelajari. Kesadaran pentingnya terhadap apa yang dipelajari adalah sangat penting untuk memunculkan motivasi intrinsik. Bila seseorang telah memiliki motivasi intrinsik maka selalu ingin maju dalam belajar sserta haus ilmu pengetahuan.
  1. Motivasi Ekstrinsik
 Adalah dorongan untuk melakukan sesuatu karena adanya perangsang dari luar diri individu.
Peserta didik belajar karena hendak mencapai tujuan yang terletak di luar hal  yang dipelajarinya, seperti nilai yang tinggi, kelulusan, ijazah, gelar, kehormatan dan lain-lain. Motivasi ekstrinsik meskipun kurang baik akan tetapi sangat diperlukan dalam proses pendidikan agar anak didik mau belajar. Motivasi ekstrinsik tidak selalu buruk. Ia sering digunakan karena ada manfaatnya bagi anak.
 Prinsip-prinsipMotivasi
  Ada beberapa prinsip motivasi dalam belajar, yaitu :
1.      Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar.
2.      Motivasi intrinsik lebih utama dari pada motivasi ekstrinsik dalam        belajar.
3.      Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman.
4.      Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar.
5.      Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar.
6.      Motivasi melahirkan prestasi dalam belajarahan pelajaran kurang       menarik perhatian anak didik.
C.    Melukis Dasar.
1.      Pengertian Melukis
Banyak orang memberikan pengertian yang sama antara menggambar dengan melukis. Keduanya sama-sama menghasilkan karya seni dengan memindahkan obyek nyata pada bidang dua dimensi.  Namun sebenarnya, menggambar tidaklah sama dengan melukis.  Menggambar dapat diartikan sebagai tahap awal dari melukis.  Dalam Menggambar dapat diartikan sebagai kegiatan berkarya seni dua dimensi yang dilakukan dengan cara meniru model secara langsung, dan hasilnya harus mirip dengan modelnya. Dalam menggambar tidak disertakan ekspresi pribadi si penggambar. Jika kita cermati lebih jauh, masih ada beberapa hal yang membedakan antara menggambar dengan melukis.Kalau begitu bagaimana sebenarnya melukis atau seni lukis itu ?  Apa bedanya dengan menggambar ?Seni Lukis diartikan sebagai suatu daya cipta dari imajinasi manusia yang diekspresikan/ diungkapkan melalui media garis, warna, teksture, gelap terang, bidang dan bentuk pada bidang dua dimensi. Melukis juga dapat diartikan sebagai kegiatan berkarya seni dua dimensi, yang didalamnaya didominasi oleh pelibatan ekspresi seniman, serta dibantu dengan media cat, kwas dan sebagainya.
Jadi jelas, bahwa melukis termasuk dalam fine art bukan aplied art tidak seperti menggambar karena lebih mementingkan fungsi primer atau merupakan ekspresi bebas dan murni dari ungkatan senimannya.  Tiga macam fungsi berkarya seni adalah :
1.      Fungsi Primer         = berkarya seni untuk cetusan perasan dan ekspresi pribadi seniman.  Seni untuk seni.
2.      Fungsi Sekunder     = berkarya seni disamping untuk kepuasan pribadi juga melayani kepentingan pihak luar/ orang lain.  Seni sebagai sarana komunikasi.
3.      Fungsi Fisik            = berkarya seni yang lebih mengutamakan nilai pakai atau kegunaannya.
Ekspresi adalah ungkapan perasaan.  Mengekspresikan berarti memberi bentuk atas apa yang dirasakan sehingga orang lain dapat mengetahuinya.  Pengungkapan ekspresi dan perasaan seniman menjadi hal yang penting dalam seni lukis.  Dalam hal ini ekspresi dapat dibedakan menjadi dua yaitu ekspresi non kreatif jika berekspresi tanpa menghasilkan karya seni (sedih, cemberut, tersenyum, menangis) dan ekspresi kreatif yaitu jika dalam mengekspresikan perasaan menghasilkan suatu karya seni (lukisan, lagu, tarian atau puisi).Akan tetapi dengan kebebasan berekspresi dan murni tersebut bukan berarti melukis menjadi lebih mudah dan berkarya seadanya, karena tetap mengacu pada kaidah-kaidah dan prinsip  seni rupa yang berlaku.  Karya seni lukis yang baik tetap berpedoman pada komposisi, keseimbangan dan harmonis pada penggunaan unsur-unsur seni rupa.
2.      Komponen Seni Lukis.
Tiga komponen seni rupa yang harus diperhatikan dalam melukis adalah subyek, bentuk dan isi.  Perpaduan yang tepat dari ketiganya akan menghasilkan karya seni lukis yang baik.
a. Subyek
Sesuatu yang menjadi bentuk lukisan atau obyek yang terlihat dari karyanya.  Dibedakan menjadi :
1.      Lukisan bentuk figuratif, jika subyeknya masih terikat dengan alam, yaitu mengambil bentuk-bentuk yang ada di alam.
2.      Lukisan bentuk non figuratif (abstrak),  jika subyeknya sudak tidak terikat dengan bentuk yang ada di alam.
b. Bentuk
Cara pelukis dalam mengekspresikan subyek yang dilukisnya menjadi karya dua dimensi.  Bentuk yang sering digunakan adalah bentuk figuratif yang disusun dari bentuk-bentuk yang ada di alam dan bentuk berwujud seperti : stilasi (penggayaan), deformasi (menyusun bentuk), transformasi (merubah bentuk) dan distorsi (melebih-lebihkan bentuk).
c. Isi
Yang dimaksud dengan isi adalah kesan atau bobot ungkapan ekspresi yang ingin disampaikan melalui karya seni lukis.  Pengungkapan ini dapat dilihat dari banyaknya aliran dalam seni lukis seperti : romantisme, realisme, naturalisme, kubisme, impresionisme dan sebagainya.


3. Media Seni Lukis.
a. Bahan
Kegiatan berkarya seni rupa tidak pernah terlepas dari peralatan dan bahan (medium) yang digunakan.  Alat dan bahan ini disebut dengan media seni rupa.  Setiap bahan mempunyai sifat dan karakter berbeda.  Perbedaan sifat ini akan menentukan cara an teknik berkarya yang diterapkan.Teknik pembuatan patung dengan bahan tanah liat tentu berbeda tekniknya dengan pembuatan patung bahan logam.  Melukis dengan cat air caranya tidak sama dengan melukis menggunakan cat minyak.
Hal ini disebabkan karena setiap medium mempunyai dua sifat dasar, yaitu :
b.      Sifat Fisik yaitu karakter bahan yang terlihat oleh mata.  Keras, lunak, mudah pecah, elastis, kasar atau halus dan sifat-sifat yang lain.
c.       Sifat Estetis yaitu sifat keindahaan dari masing-masing bahan yang berbeda  satu dengan lainnya.  Lukisan dengan media cat air memiliki keindahaan tersendiri yang tidak mungkin didapat jika menggunakan media cat minyak.  Begitu juga sebaliknya.
Setiap bahan punya karakter dan keindahaannya sendiri dan tidak berarti bahan yang satu lebih baik dari yang lain.  Tidak berarti cat minyak akan membuat lukisan menjadi lebih mahal dari lukisan cat air.  Pemilihan medium tidak menjamin suatu karya menjadi lebih artistik, lebih baik atau lebih mahal.  Kualitas karya selain ditentukan oleh jenis medium yang digunakan juga ditentukan oleh kreatifitas dan bakat penciptanya.
b. Alat
Alat yang digunakan sama dengan peralatan menggambar pada umumnya, cat air, pensil, cat poster, cat akrilik, kuas, pensil warna, pastel, crayon dan lain-lain  Pemilihan alat yang tepat harus menyesuaikan dengan bahan (medium) yang digunakan.
D.    Pengertian Modifikasi
Modifikasi dapat diartikan suatu proses pengubahan sebagian bentuk atau model suatu benda, dengan segala teknik dan keinginan, akan tetapi bentuk lama atau bentuk aslinya masih kelihatan. Jadi dalam proses modifikasi, ciri kas dari bentuk lama masih jelas ada. Misalnya seseorang mencoba memodifikasi model sebuah vas bunga.benda yang aslinya utuh, kemudian dimodifikasi dalam seni menjadi vas bunga yang retak dan bermotif. Dalam pengertian lain Modifikasi dapat diartikan sebagai cara merubah bentuk sebuah barang dari yang kurang menarik menjadi lebih menarik tanpa menghilangkan fungsi aslinya,serta menampilkan bentuk yang lebih bagus dari aslinya
Dalam kegiatan modifikasi, seseorang selalu bereksperimen serta membayangkan suatu bentuk yang original, maksudnya orang tersebut berusaha mencari bentuk yang belum pernah ada. Meskipun cara untuk mengadakannya berlandas pada bentuk yang ada. Tetapi dalam penciptaan ini, unsur ekspresi sangat dominan.Jadi dalam kegiatan melukis dasar dengan penerapan metode Modifikasi, dalam hal ini sah sah saja, karena kita kembali dalam batasan modifikasi dalam kegiatan berkarya seni rupa tersebut.
E.     Hipotesis Tindakan.
Dari uraian tersebut diatas, maka Hipotesis dalam Penelitian ini adalah :
1.      Penerapan Metode Modifikasi  Model.dan pemberian Motivasi yang Intens, dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam melukis dasar, pada siswa kelas IX/A di SMP Negeri 1 Moyo Hulu Tahun pelajaran 2011/2012.










BAB III
METODE PENELITIAN
A.    Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah adanya Peningkatan Hasil Belajar Melukis Dasar, dengan Penerapan metode Modifikasi Model dan pemberian Motivasi yang Intens, Pada Siswa Kelas IX/A, Di SMP Negeri 1 Moyo Hulu, Sumbawa. Tahun Pelajaran 2011 / 2012.
Berdasar hasil Observasi yang penulis lakukan, bahwa prestasi belajar siswa kelas IX/A, dalam pembelajaran Seni Budaya, kususnya seni Rupa, masih sangat kurang. Motivasi dan aktivitas belajar siswa belum sesuai dengan harapan dari guru, Siswa kurang respon terhadap pembelajaran Seni Budaya.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara bertahap, sampai mendapatkan hasil yang diinginkan oleh penulis.Jumlah dan nama siswa yang menjadi Subyek penelitian adalah Sebagai berikut.
Tabel 1
Nama , Jenis Kelamin dan Jumlah siswa kelas IX /A
SMP Negeri 1 Moyo Hulu,
Tahun Pelajaran 2011 / 2012

NO
NAMA SISWA
JENIS KELAMIN
KETERANGAN
1
AGUS FIRMANSYAH
L

2
AKHMAD MASTAR
L

3
ALAMSYAH
L

4
ANDIKA OKTA P
L

5
CANDRA ADE SAPUTRA
L

6
DAHLIA
P

7
DENY FIRDAUS
L

8
EKA PUTRI NOVIANTI
P

9
ENI AGUS FITRI
P

10
GUN SATRIA
L

11
HARDIANTO
L

12
IMAN KURNIAWAN
L

13
INDRA GUNAWAN
L

14
JULIA ZUHRIANI
P

15
L.BERNIK ANANDA P
L

16
MITA RUSDIANA
P

17
NILAM ANDAYANI L
P

18
NOVA RISKIA PRATIWI
P

19
OVAN SETIA PRATAMA
L

20
PANDI ADE MULYADI
L

21
RAGIL UTOMO
L

22
RAHMAD HIDAYAT
L

23
RAMA ADI SUFIAN
L

24
SAHRIL BUDIMAN
L

25
TAMTAMA ADI
L

26
EVA YULISTIRA
P

27
WIWIN SEPTI DESMA
P

28
WILDAN YOGA P
L


Sumber Data : Dokumen Kesiswaan SMP Negeri 1 Moyo Hulu
Tahun Pelajaran : 2011 / 2012

B.     Setting Penelitian
1.      PTK  dilakukan di SMP Negeri 1 Moyo Hulu, Tahun Pelajaran 2011 / 2012  pada Kelas IX/A. Dengan Jumlah siswa : 28 anak, yang terdiri dari :
Siswa Putra = 19 anak.
Siswa Putri  = 9 anak
2.      SMP Negeri 1 Moyo Hulu, merupakan sekolah tertua di Kecamatan Moyo Hulu. Jumlah Siswa keseluruhan pada tahun pelajaran 2011 / 2012 adalah 263 siswa.Yang erbagi menjadi 10 rombongan Belajar, Dengan Rincian :
Kelas VII Terdiri dari 3 kelas paralel, dengan jumlah siswa sebagai berikut:




Tabel : 2
Jumlah Siswa dalam satu rombongan Belajar
Pada SMP Negeri 1 Moyo Hulu
Tahun Pelajaran 2011 / 2012

NO
KELAS
JUMLAH SISWA
KET
1
VII / A
30

2
VII / B
30

3
VII / C
29

4
VIII / A
22

5
VIII / B
28

6
VIII / C
21

7
VIII / D
21

8
IX / A
28

9
IX / B
27

10
IX / C
27

11
JUMLAH
263

Sumber Data : Dokumen Kesiswaan SMP Negeri 1 Moyo Hulu
Tahun Pelajaran : 2011 / 2012

C.    Rancangan Penelitian
1.      Tindakan penelitian kelas dilaksanakan dalam 3 siklus.
2.      Kegiatan dilaksanakan dalam semester ganjil tahun pelajaran 2011 / 2012.
3.      Lama penelitian dilakukan selama 6 pekan efektif, yang dimulai dari bulan Desember sampai dengan bulan Januari 2012.
4.      Dalam pelaksanaan tindakan, rancangan dilakukan dalam 3 siklus, yang meliputi:
a.       Perencanaan.
b.      Tindakan.
c.       Pengamatan.
d.      Refleksi.
a.      Perencanaan
Tahapan ini berupa rancangan tindakan yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
b.      Tindakan
Dalam kegiatan tindakan ini, peneliti melakukan kegiatan sesuai dengan sekenario yang telah dirancang. Dan dilakukan secara wajar dengan tidak ada unsur sengaja sebagai ajang penelitian yang harapannya hasil akirnya pasti bagus.
c.       Pengamatan.
Tahap pengamatan dilakukan include dalam tindakan dan pelaksanaan pembelajaran. Pada tahap ini, peneliti malakukan pengamatan dan merekam semua hal yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung.Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan format observasi, yang dilakukan secara terus menerus sampai nampak kemajuan hasil  belajar siswa.
d.      Refleksi
Tahapan ini adalah bagian dimana hasil penelitian diungkapkan. Dan dilakukan berdasar pada data yang telah terkumpul selama proses tindakan berlangsung. Kemudian dilakukan evaluasi guna sebagai acuan dan penyempurnaan tindakan berikutnya.
Refleksi dalam PTK, mencakup Analisis, Sintesis dan penilaian terhadap hasil pengamatan selama tindakan berlangsung.Jika masih terdapat masalah dalam kegiatan refleksi, maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya, yang meliputi, perencanaan ulang, tindakan ulang dan pengamatan ulang, sehingga permasalahan dapat teratasi.

D.    Variabel Penelitian.
Dalam penelitian tindakan kelas ini, Variabel yang akan diteliti adalah Peningkatan Hasil Belajar Melukis Dasar dengan penerapan metode Modifikasi Model, dan pemberian Motivasi yang Intens, yang dilkukan di kelas IX / A Pada SMP Negeri 1 Moyo Hulu, tahun pelajaran 2011 / 2012.
Variabel itu dituliskan kembali sebagai berikut :
a.       Variabel Harapan     : Peningkatan  Hasil Belajar Melukis Dasar .siswa kelas IX/A SMP N 1 Moyo Hulu.
b.      Variabel Tindakan    : Penerapan pembelajaran dengan penerapan metode Modifikasi Model dan pemberian Motivasi yang Intens, dalam pembelajaran Seni Budaya, dengan materi Melukis Dasar.
Adapun indikator yang diteliti dalam Variabel harapan adalah sebagai berikut :
1.      Peningkatan Hasil belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran Melukis Dasar, di SMP Negeri 1 Moyo Hulu Tahun Peljaran 2011 / 2012..
2.      Peningkatan Motivasi belajar siswa.
Sedang pada Variabel Tindakan, indikatornya adalah sebagai berikut :
1.      Tingkat Kualitas perencanaan.
2.      Kualitas perangkat Observasi.
3.      Kualitas operasional tindakan.
4.      Kesesuaian perencanaan dengan tindakan kelas.
5.      Kesesuaian metode yang digunakan dalam memotivasi siswa.
6.      Tingkat Efektifitas pelaksanaan pembelajaran.
7.      Kemampuan siswa dan guru dalam menerapkan metode Modifikasi Model.

E.     Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
1.      Sumber Data.
Sumber Data dalam penelitian ini ada dua yaitu siswa dan guru :
a.       Siswa         : Diperoleh data tentang peningkatan Hasil Belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran Melukis Dasar, dengan penerapan metode Motivasi dan Modifikasi Model pada kelas IX / A SMP Negeri 1 Moyo Hulu, tahun pelajaran 2011 / 2012.
b.      Adanya  Motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran Melukis Dasar.
c.       Guru          : Diperoleh data tentang kemampuan guru dalam menerapkan. metode yang sesuai dalam pembelajaran Melukis Dasar.



2.      Teknik Pengumpulan Data
Dalam kegiatan pengumpulan data, teknik yang digunakan adalah dengan menggunakan instrumen  Observasi dan Angket.
F.     Indikator Keberhasilan
Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, dianggap berhasil jika, 85℅ siswa dari kelas yang menjadi subyek penelitian telah mencapai ketuntasan belajar dengan nilai ideal 75. Jika peningkatan atau pencapaian hasil tersebut dapat tercapai pada siklus 1 dan 2, maka siklus berikutnya tidak dilaksanakan.
G.    Teknik Analisa Data.
Dalam analisa data, teknik yang digunakan adalah :
1.      Kuantitatif.
Analisis ini akan digunakan untuk menghitung besarnya peningkatan hasil belajar siswaa dari penrapan Metode Modifikasi Model.dan pemberian Motivasi secara Intens, dalam pembelajaran Melukis Dasar, pada siswa kelas IX / A , di SMP Negeri 1 Moyo Hulu pada tahun pelajaran 2011 / 2012.
2.      Kualitatif.
Analisis ini akan digunakan dalam melihat atau memberi gambaran tentang kemajuan Motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran Melukis Dasar dengan penerapan Metode Modifikasi Model dan pemberian Motivasi Intens, pada siswa elas IX/A di SMP Negeri 1        Moyo Hulu Tahun Pelajaran 2011 / 2012.

H.    Jadwal Pelaksanaan Penelitian.
Rencana kegiatan penelitian, akan dilaksanakan dari bulan Desember s/d bulan Januari 2012.. Adapun rencana tersebut tertuang dalam program seperti brikut :
Tabel : 3
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Bulan : Desember s/d Januari 2012.

NO
Rencana Kegiatan
Waktu ( Minggu Ke)
1
2
3
4
5
6
7
8
1
Persiapan
X







Menyusun Konsep Pelaksanaan
X







Menyepakati jadwal dan tugas
X







Menyusun Instrumen
X







2
Pelaksanaan

X






Menyiapkan kelas dan alat

X






Melakukan tindakan siklus 1

X
X





Melakukan tindakan siklus 2



X




Melakukan tindakan siklus 3




X



3
Menyusun Laporan




X
X


Perbaikan laporan





X
X

Pengandaan







X